7 Kebiasaan Sehat Untuk Hati

7 Kebiasaan Sehat Untuk Hati | Majalah Siantar – Selain jantung, Hati juga merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Berbagai penyakit di Hati bisa saja disebabkan oleh virus, bakteri, kuman dan parasit yang berasal dari berbagai sumber yang terkadang tidak kita sadari, bahkan mungkin terabaikan seperti pada obat-obatan kimia, makanan, minuman bahkan yang bersumber dari tubuh kita sendiri karena kebiasaan buruk, kurang gizi, dan penyebab lainnya yang mendukung suatu penyakit mudah datang dan menyerang tubuh kita.

Jadi jaga kesehatan hati dengan mengikuti 7 kebiasaan sehat berikut seperti yang dilansir Care2.

1. Minumlah secangkir teh hijau setiap hari. Kandungan catechin di dalamnya mampu membersihkan kotoran di dalam hati.

2. Pada pagi hari, minum segelas air lemon untuk mengusir racun dari hati dan melancarkan pencernaan.

3. Daripada minum jus buah, sebaiknya nikmati buah segar secara langsung. Keluarga buah berry dan jeruk adalah camilan yang disarankan karena ada banyak antioksidan yang terkandung di dalamnya.

4. Tambahkan kunyit ke dalam masakan sup atau kaldu untuk membantu proses penyembuhan infeksi hati. Sebab kunyit adalah agen anti inflamasi bagi tubuh.

5. Sayuran China, seperti bok choy (kubis China) adalah makanan lain yang sebaiknya sekali-kali Anda konsumsi. Bok choy akan membantu detoksifikasi racun yang masuk ke dalam hati.

6. Beberapa makanan yang pahit, contohnya pare, juga menyehatkan hati. Sebab makanan pahit merangsang produksi empedu dan membuat kinerja hati menjadi lebih baik.

7. Kabar baik bagi Anda yang suka bawang putih. Pasalnya ada asam amino bernama methionine dalam bawang putih yang membantu hati bekerja lebih baik dan melindunginya dari kerusakan.

Kebanyakan penderita penyakit Hati atau liver/hepatitis ini adalah mereka yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah, bermukim pada daerah yang kurang layak dijadikan tempat tinggal, lingkungan sekitar yang kurang bersih, dan kurangnya pengetahun tentang bahaya penyakit hati atau hepatitis ini. Namun, tak menutup kemungkinan mereka yang tergolong ekonomi menengah keatas tidak memiliki risiko yang sama. Risikopenyakit hati yang kebanyakan disebabkan oleh salah satu virus hepatitis yang terus berkembang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Jadi, jagalah Hati Anda sebaik mungkin dengan menerapkan 7 Kebiasaan Sehat Untuk Hati tersebut diatas.

5 Cara Menjaga Kondisi Tubuh Agar Tetap Prima

Cara Menjaga kondisi Tubuh Agar tetap Prima | Majalah Siantar - Masih pada kategori kesehatan, kali ini MS akan memberikan sebuah tips tentang cara menjaga kondisi tubuh agar tetap prima & fit setiap hari di tempat kerja, kuliah, maupun sekolah. Tips ini sangat perlu, khususnya bagi para sahabat MS yang memiliki jadwal pekerjaan yang padat atau kesibukan rutinitas yang tak bisa ditinggalkan begitu saja sehingga terkadang kamu lupa akan kondisi kesehatan tubuhmu. Dan tentunya tips ini akan mempengaruhi secara langsung kesehatan kamu juga, apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit meski aktivitas padat setiap hari ? ini dia tipsnya :

1. Perbanyak minum air putih

Kebanyakan anak muda sekarang sangat sepele akan hal ini, namun jika sudah kena sakit pinggang barulah minum air banyak-banyak. Sebenarnya minum air putih sangat baik jika dilakukan dengan teratur, lebih baik minum segelas air putih 10 x setiap hari, daripada minum air putih sekali namun langsung 3 ember.

2. Sisakan waktu istirahat

Ketika merasa lelah atau jenuh dengan pekerjaan yang menumpuk di meja kerja, kadang-kadang yang Anda perlukan hanyalah istirahat sejenak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pemandangan yang hijau atau cukup dengan senam ringan yang dapat dilakukan dilokasi kerja.

3. Hindari makanan siap saji

Makan di restoran sepertinya bisa bikin gengsi tersendiri, namun tahukah sobat bahwa makanan yang dimasak di rumah justru lebih baik ketimbang makan sarapan, makan siang dan makan malam di restoran serba instan. Selain lebih sehat, sobat juga akan lebih hemat dan tidak menghabiskan banyak uang hanya untuk mengisi perut.

4. Buat pikiran se-rileks mungkin

Resiko stress memang lebih tinggi peluangnya dialami oleh orang yang punya segudang pekerjaan ketimbang orang yang pengangguran, namun ada baiknya setiap pekerjaan tersebut tidak dianggap beban, malah sebaliknya anggap semua tugas tersebut sebagai rutinitas biasa yang bisa kamu lakukan dengan atau tidak memerlukan bantuan orang lain.

5. Olahraga Kecil

Aktivitas ini dapat dilakukan 3-5 kali setiap minggu selama 30-50 menit sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Mulai dari senam, lari pagi, angkat besi, dan bermain bola. Hal ini sangat perlu dilakukan agar tubuh tidak monoton duduk atau kaku pada posisi tertentu untuk waktu yang cukup lama.

Nah, itu dia cara – cara menjaga tubuh agar tetap fit, bugar dan sehat. Tips diatas sangat mudah sekali dilakukan dan semua itu tergantung kembali pada kemauan sobat MS, jika memang tidak punya waktu sedikitpun untuk melakukan hal diatas, maka sudah saatnya sobat merencanakan untuk mengambil cuti atau liburan singkat. Tetapi jangan tinggalkan sekolah maupun pekerjaan anda hanya untuk melakukan tips diatas karena sehat tanpa punya uang lama-lama juga pasti sakit.

5 Tips Memiliki Pembaca Setia Blog

5 Tips Memiliki Pembaca Setia Blog | Siantar - Visitor merupakan salah 1 faktor utama bagi para blogger/webmaster untuk menawarkan tarif pasang iklan di blog/situs yang dikelolanya, betul tidak ?. Nah, jika Anda menjawab betul, mungkin Anda tertarik umtuk membaca Tips cara memiliki pembaca setia blog Anda. Dalam kasus ini, tips mendapatkanvisitor blog hanya bersumber dari pengalaman admin Majalah Siantar saja. Sekilas info nih, saya sejak tahun 2008 sudah punya blog, awalnya iseng, akhirnya jadi iseng banget, liat aja blog ini, tulisannya amburadul, gado-gado, isinya lari dari deskripsi judul blog seperti yang Anda lihat di bagian Header, wkwkwk. Setelah saya tinjau, ternyata masih saya sendiri blogger yang pertama kali membawa namaMajalah Online yang berisi konten gado-gado, walaupun begitu saya juga berusaha agar lebih mendalami mengenai postingan yang saya buat di blog ini.

Kata " Majalah " sendiri lebih terkesan profit atau professional ketimbang koran bukan ? dimana suatu topik akan dibahas secara detail, rinci dan gamblang dibandingkan dengan metode pembahasan topik ala koran. Itu sebabnya saya mendirikan Majalah Siantar ini yang bertujuan untuk membahas secara spesifik, khusus, dan lebih detail dari koran mengenai suatu topik tertentu yang mungkin berguna bagi pembaca setia blog Majalah Siantar ini. Lucunya dimana ?, ya iya lah Lucu, saya mendirikan blog ini dengan tujuan menyebarluaskan berita siantar atau lebih tepatnya berita kota Pematangsiantar dan informasi lainnya yang di update secara rutin, tak taunya sekarang saya malah asik membahas Tutorial belajar NgeBlog seperti SEO dan cara optimasi SEO lainnya yang bisa Anda baca DiKoleksi Artikel SEO Blog. 

Tuh kan ngawur, apa saya bilang ? Judulnya 5 Tips Memiliki Pembaca Setia Blog, malah jadi curhat gak jelas. Oke lah sob, tanpa panjang lebar ( udah lebar kalee ) langsung aja disimak cara mendapat visitor/pembaca setia blog Anda :

1.    Kualitas Konten adalah segalanya

Anda pasti melakukan berbagai cara optimasi seo agar postingan blog Anda berada paling tidak di halaman pertama mesin pencari bukan ? Nah, sekedar mengingatkan, jika artikel  yang Anda tulis tidak memiliki kualitas seperti informasi akurat, original dan berisi informasi yang paling banyak dicari orang, jangan mimpi artikel Anda ditampilkan di Top SERP. Saya jamin blogger Indonesia 50% melakukan copy-paste terhadap artikel original dan dengan sedikit editing mengklaim bahwa tulisan tersebut hasil pemikirannya sendiri. Jadi, intinya adalah say No to copy-paste. Percayalah cepat atau lambat kamu pasti menyesalinya, trust me it works.

2.    Lakukan Optimasi SEO

Setelah Anda benar2 menciptakan karya tulis original, artikel tersebut kemudian di publish. Nah, langkah selanjutnya dengan melakukan optimasi seo, baik itu seo on page ataupun seo off page, klik link tersebut jika Anda ingin mempelajari teknik SEO sebelum dan sesudah artikel di terbitkan.

3.    Promosikan Artikel di Social Media Network

Punya twitter ? punya Facebook ? yap. Setelah melakukan poin ke 2, segeralah share artikel tersebut di akun jejaring sosial yang Anda miliki. Hasil terbaik dari cara ini adalah :

a.    Facebook
-  Share sebagai status Anda, disini anda menggunakan akun FB sebagai individu.
-  Share sebagai admin fan page, biasanya para blogger telah membuat fan page untuk situs blognya, Anda juga posting artikel baru tersebut dengan menggunakan nama halaman. Contoh : saya punya 3 akun FB, tapi untuk urusan update posting di FB, saya dibantu staff saya Erika Letoy, untuk urusan share di jejaring social Facebook dan share di halaman fan page, dengan menggunakan nama “ Majalah Siantar “ dan urusan ini juga saya serahkan sama staff saya yang cantik itu. Intinya, begitu saya update posting, maka Erika akan mendapat pemberitahuan lewat e-mail. Soalnya dia sudah berlangganan via e-mail, dan selanjutnya saya percayakan penuh ke dia, begitupun urusan saling follow blog, dia yang menangani.

b.    Twitter
Twitter juga gak kalah saing soal traffic, akun twitter blog ini juga sudah dibuat sejak awal, urusan twitter itu menjadi bagian saya, admin Majalah Siantar Hendrikson FBI. Banyak orang geli liat kata “ FBI “ padahal itu singkatan dari “ Femilik Blog ini “ agak plesetan dikit gak masalah lah, buat iseng kok, hahay… lanjut.

c.    Jejaring social lainnya
Singkatnya, ada banyak jejaring sosial lain tempat untuk membeberkan kalau blog kita telah mempunyai posting baru, sebut saja forum, grup, komunitas, dll. Anda bisa share di kaskus, Blogger Indonesia, Planet Blog, Bloggers, atau di direktori blog lainnya. Semakin banyak Anda melakukan share, tentu semakin banyak juga feedback atau yang merespon postingan Anda. Tapi aturan main di jejaring sosial tersebut harus tetap di jaga, jangan sampai melanggar TOS nya, kalo melanggar akibatnya akun kita bisa di banned atau link kita di anggap spam. Saya gak membahas aturan main mereka disini, jadi sebagai pengguna atau user, Anda harus tau hal penting tersebut, biasanya di menu privacy atau term of use sudah ada mengenai aturan yang perlu dipatuhi.

4.    Membuat fitur berlangganan via email

Fasilitas ini bisa Anda dapatkan seperti layanan feedburner atau RSS lainnya. Anda bisa menggunakan widget tersebut di sidebar blog Anda atau di bawah artikel sobat. Setiap pembaca yang berlangganan via e-mail akan dikirimkan notice berupa judul posting blog kamu yang baru. Tidak itu saja, feedburner juga menyediakan fitur penghitung jumlah pembaca yang berlangganan artikel , tentu saja anda bisa memprediksi secara lebih akurat jumlah pembaca artikel dengan mudah karena di feedburner juga menyediakan fitur penghitung pembaca yang berlangganan. Kalo sobat belum tau cara memasang, menggunakan dan keuntungan dari layanan ini, anda bisa googling untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, karena di blog ini belum memposting artikel itu, tapi jika banyak yang request, mungkin akan saya bahas juga. :)

5.    Gosip Online dan Gosip Offline

Sebenarnya gosip punya nilai positif tersendiri bagi blogger, disini ada 2 jenis gosip, bukan gosip artis coy, tapi gosip online dan gossip offline. Karangan apa lagi ini ? wkwkwkkwk. Anda suka blogwalking kan ? nah, dengan aktivitas BW ini, gak cuman sekedar kasi komentar aja coy, di kolom komentarpun ada format komentar yang baik, bukan sekedar bilang gini “ Nice info !, thanks, good, mantap gan!, dll. Hindari komentar 1 atau 2 kata saja, itu komentar yang tidak bermutu, maaf bila Anda tersinggung.

Gosip online dalam artikel tips memiliki pembaca setia blog kali ini adalah dengan berkomentar di blog tetangga. Anda bisa buat format komentar seperti ini :

-----------Bagian Kepala--------
Artikel sobat ini benar2 berguna buat saya, terimakasih telah berbagi info yang berkualitas, bla bla bla bla…..
< ini khusus mengomentari artikelnya >

----------Bagian isi---------------
Saya juga memiliki artikel dengan topik yang sama sob, hanya saja di artikel ini lebih komplit, tapi gak ada salahnya kan sobat menambah info dengan berkunjung di www.contohdomainsobat.com/url-postingan-sobat.html
< ini yang saya sebut gosip online, hehe >

---------Bagian akhir--------------
Jika ada kesempatan, jangan lupa visit blog ane ya, mohon komentarnya tentang kekurangan blog saya Majalah Siantar. ( majalah siantar bisa diganti dengan judul blog sobat sendiri )

Gosip online juga bisa di terapkan di jejaring sosial lainnya  seperti pada point nomor 2 dengan topik yang relevan dong, biar nyambung aja.

Gosip offline :

Kalo ini sih biasanya hanya pada orang2 yang berada di sekitar kita.
Contoh : saya punya temen, dia bertanya, “ bagaimana cara menambah sperma ? “
Haha, saya agak geli juga dengan pertanyaannya, lalu tanpa pikir panjang, saya langsung SMS kan link blog saya yang membahas pertanyaannya tadi. Dengan sendirinya dia pasti membuka link tersebut, jika sobat mau tau linknya silahkan klik di Cara menambah sperma. Dan dia pun mendapat kepuasan atas pertanyaan yang telah terjawab

Nah, itu dia pengalaman saya mengenai 5 tips memiliki pembaca setia blog. Sebenarnya masih banyak cara yang bisa kita lakukan seperti melakukan ping, share di google+,  membuat logo banner blog kita di lagu untuk di download orang, sampai membuat tanda tangan e-mail dengan menyertakan link blog kita. Semakin banyak cara kreatif, semakin bagus pula tingkat feedbacknya. Oleh karena itu, saya membutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap postingan saya, yang artinya, pembaca yang bersumber dari mesin pencari adalah pembaca terbaik yang pernah saya dapatkan untuk blog ini, tunggu apa lagi ?, jadilah pembaca setia blog saya, wkwkwkk.

5 Tips Memilih Nama Domain

5 Tips Memilih Nama Domain Situs | Majalah Siantar – Segera setelah sobat sudah punya skill dalam menguasai bahasa pemrograman web seperti HTML dan PHP serta coding lainnya didukung dengan ilmu javascript, kini saatnya sobat membangun situs dengan brand milik sendiri. Kali ini hanya fokus pada pemilihan domain saja, untuk urusan hosting kita bahas terpisah, namun sekilas sepertinya saya sudah pernah bahas masalah hosting gratis terbaik dan juga hosting murah pada artikel Mau Bikin Website + Hosting Murah AbizZ? Ke Rajawebhost.com aja!. Masih sempat – sempatnya optimasi ya gan hehehe 48x :D

Nah, seperti pada beberapa pengalaman rekan sesama blogger yang kadang “menyesal” tidak langsung mengganti domain mereka ke TLD domain, karena memang dirintis dengan sungguh – sungguh, blog mereka pun bisa beken dan punya traffic yang cukup fantastis seperti majalah siantar ini ( narsis :D ). Bagi blogger yang lain juga punya masalah sendiri untuk menjadikan subdomain menjadi TLD, seperti kurangnya budget atau belum punya pengalaman untuk beli domain, takut ketipu sama provider domain atau belum tau gimana cara mensinkronkan blogger dengan domain sendiri, atau memang suka yang gratisan. Namun, ada baiknya kita cukup mengcustomkan domain yang kita punya ke blogger saja agar biaya hosting tak perlu dipusingkan. TLD juga merupakan salah satu cara meningkatkan nama blog karena lebih mudah diingat oleh pengunjung blog/web. Dibawah ini ada beberapa tips memilih nama domain situs yang mungkin bisa dijadikan referensi sebelum mantap membeli domain yang kamu idamkan.

5 Tips Memilih Nama Domain Situs

1. Jangan terlalu panjang: Perlu diingat bahwa pengunjung terkadang mengunjungi blog kita hanya dengan mengetik nama domain langsung di address pada browser. Pilihlah nama domain tidak lebih dari 20 karakter atau lebih bagus nya lagi 3 – 9 huruf saja. Misal : skorterkini.com ( promo lagi :D )

2. Mudah di Ingat: Pastikan nama domain yang akan kamu beli mudah diingat dan juga gampang di eja. Kurangi penggunaan huruf yang double atau ganda, misalnya: sussusaaya.com, atau sussukkamu.com.

3. Abaikan penggunaan nomor dan garis bawah: Menambahkan nomor, garis bawah pada nama domain sebenarnya sah – sah saja, misalnya: blog7l4p0.com (artinya blog si lapo), (ada baiknya cukup memilih blogsilapo.com saja). akan tetapi penambahan tersebut bisa membuat bingung search engine pada hasil pencarian, dan itu artinya situs kita akan kehilangan traffic. Sayang kan ?

4. Gunakan keyword yang diincar: Terkadang nama domain yang kita pilih udah keburu diambil orang, jika sudah begini sebagai alternatif sobat bisa menambahkan keyword atau deskripsi inti pada nama domain sebagai permulaan nama domain.

5. Registrasi nama domain untuk jangka panjang: Jika anggaran memungkinkan, ada baiknya order nama domain langsung selama 2 atau 4 tahun kedepan. Konon, top level domain yang diregistrasi untuk jangka panjang punya nilai lebih dimata mesin pencari terutama Google™. Logikanya, karena anda termasuk melakukan investasi dalam mengamankan nama domain situs kamu.

Itu dia info seputar 5 tips memilih nama domain situs. Kalo sudah punya domain bagus, segera setting sehingga orang bisa mengakses situs dengan nama domain pilihanmu, bisa dengan custom ke blogger atau sewa hosting pribadi. Selamat berburu domain kawan, semoga Tuhan besertamu :D

Cara Meningkatkan Page Rank Blog Dengan Cepat

Hanya diperuntukkan bagi anda yang menginginkan pageRank tinggi dan traffik blog yang sangat banyak secara instan. Cara meningkatkan page rank dengan cepat atau traffic blog speed adalah dengan cara penyebaran link menggunakan sistem Multi Level Marketing? heheh,,, kedengaran aneh tapi sow Manjur Lho.. ga percaya? buktikan aja Tips ini.."Cara Meningkatkan Traffik " atau bahasa lainnya Teknik SEO

Kali ini saya mau mencoba mengajak anda semua untuk memanfaatkan kedahsyatan faktor kali dan kecepatan penyebaran ini dalam bentuk Backlink Gratis.
Cara Meningkatkan PageRank dan Traffic Blog dengan cepat ternyata cukup mudah. Yang perlu anda lakukan adalah meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel atau silahkan langsung COPAS (copy Paste) artikel ini. ( semuanya ) ke Blog Anda

1. Hertzer Zone 
2. Secebis Ilmu
3. Dalbo Say Ngapak
4. Hero Design
5. Berbagi Yuk!
6. Cara Membuat Blog
7. Bisnis Investasi Terbaik
8. Bisnis Internet
9. Artikel Gratis
10. Intuisiblog
11. SEOjaguars
12. Iklan baris
13. Ki Dukun
14. Blogobusiness
15. Rosandika
16. Brojomusti
17. Zona Tutorial Blog
18. Zona Review Blog
19. Zona Tutorial Bisnis
20. Ilmu
21. Sang Pengawas
22. Gendhogo Al-Ikhlas
23. Gema Hati
Cara Kerja, pertama-tama anda meletakkan link blog anda beserta anchor text seperti susunan diatas,( jangan sampe link blog hilang itu yg terpenting ) kemudian anda hapus nomer urut ke 23 dari daftar, sehingga semua peserta naik 1 level.Yang semula berada di nomor 1 jadi nomor 2, nomor 2 jadi 3, dst. contoh Hertzer Zone menjadi no. 2 dan no 1 menjadi blog anda. masukkan link blog anda di posisi nomer satu (1) atau paling atas sendiri.
Jika tiap peserta mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah

Ketika posisi blog anda 1, jumlah backlink = 1
Posisi 2, jml backlink = 5
Posisi 3, jml backlink = 25
Posisi 4, jml backlink = 125
Posisi 5, jml backlink = 625
Posisi 6, jml backlink = 3,125
Posisi 7, jml backlink = 15,625
Posisi 8, jml backlink = 78,125
Posisi 9, jml backlink = 390,625
Posisi 10, jml backlink = 1,953,125
dst.

Jika anda memasang sampai posisi 10 saja, dan semuanya menggunakan kata kunci (anchor text) yang anda inginkan. Dari sisi SEO, anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efeknya sangat luar biasa, jika pengunjung web para downline anda mengklik link itu, otomatis blog anda akan mendapat tambahan traffic.

Nah, silahkan copy paste artikel Cara Cepat Meningkatkan Page Rank Dan Traffic Blog, dan hilangkan peserta nomor 23 lalu tambahkan link blog/website anda di posisi 1. Ingat, anda harus mulai dari posisi 1 agar hasilnya maksimal.

http://secebisilmu.blogspot.com/

Descriptive Grammar

Descriptive Grammar - Descriptive grammar: the systematic study and description of a language. Descriptive grammar refers to the structure of a language as it is actually used by speakers and writers. As with any scientific theory, the basic concepts (things like stratum and metafunction, realization, instantiation, and delicacy and rank) are not empirically verifiable; they form an abstract framework, or model, set up as a means of exploring and explaining. 

(An abstract model of this kind is itself a semiotic system: see Section 4 below.) 

Such a model is all the time being refined and elaborated in use.By contrast with these general theoretical categories, the descriptive categories are set up by reference to specific features of given languages, and hence in principle are verifiable. That is to say, they can be characterized in ways which make it possible to decide whether or not something is an instance, and whether or not some category is present in the system at all. Two kinds of considerations are typically involved.

(i) Most generalizations made in describing grammar are valid only with some degree of probability. They allow us to identify "exceptions", for which we then seek a further generalization; and so on.

For instance: we say that the English Moodtag consists of Tagfinite + Tagsubject, where the former repeats the Finite operator, and the latter repeats the Subject (each grammaticized in deictic form, as in Mary knew, didn't she?). Typically, the tag does repeat the Finite; but we also come across instances like She'll like fairy tales, does she? where Finite will is replaced by does. The meaning is 'I expect she likes fairy tales; will you confirm my expectation?'. This contrasts with She'll like fairy tales, will// won't she?, which would mean 'Do/ don't you share my expectation?'; and it is an instance of a more delicate subclass whereby a modal Finite in the clause is replaced by a temporal one in the tag (cf. It must have been crowded in there, was it?). 

And where the tag system in general favours reversing the polarity (positive > negative, or negative > positive), in this subsystem the local probability is for the polarity to remain constant . though in both cases the other, marked option also occurs.

Such probabilistic generalizations can still be tested, by reference to quantitative patterns in the corpus. They are significant because they enable us to define the meaning of doing something by contrast with the meaning of not doing it, or of doing something else. Certainty then appears as the limiting case of probability . the point where no further meaning is created. Thus if the second part of the generalization above ("repeat the Subject") holds true in all instances, there is no more delicate choice point here at which more semantic space is opened up. We then go back to the corpus to check; we find But my husband heard it too, didn't you? and we have to decide whether that fits the pattern or not. This leads into the next principle to be considered.

(ii) Clearly the answer to whether you in the tag in the last example is a repetition of the Subject or not depends on how we are looking at it. If we are looking at it 'from below', at how it is realized in form, then it is not; the pronominal of my husband must be he. If we are looking at it 'from above', at the meaning which is being realized, then it is; you is functioning anaphorically and the two are co-referential. Probably the speaker turned towards her husband while moving into the Tag; but note that we do not need any information of this kind from outside the text .it is the text itself that construes the meaning and the context of situation for us. Because we know the MOOD system of English, including the principle of the Tag (based on the meaning of Subject as the modally responsible element in the proposition), we are able to interpret the instance by locating it in its place in the meaning potential. 

And here we are adopting the third perspective, looking at it 'from around'.

As we saw in Section 1, it is a critical feature of systemic grammatics that the grammarian has trinocular vision, looking at any phenomenon from each of these three stratal perspectives. We may choose to privilege one or another; but all are taken into account, and since they will typically conflict the optimum description for any particular occasion will almost always be a compromise. Traditionally grammarians have begun by looking 'from below', because this is the most obvious way in: we ask questions like "What is the meaning of wa in a Japanese clause?" first identifying a form (this then becomes the grammatical 'fact'), and then asking what this form means. But in a functional grammatics such as systemics, relatively greater priority is accorded to the perspective 'from above', where the question is one such as "How does the Japanese clause construe the flow of information?". Interestingly, the perspective that seems to be most often ignored is that 'from around', where we construct the paradigmatic environment: the set of options that constitute the local grammatical potential. In this example, we would be setting up the network of systems that constitute the textual resources of the clause: on the analogy of English, the systems of THEME and of INFORMATION, and their realization through the structural elements of Theme + Rheme and Given + New.

The analogy with English may not hold, of course; and here again it is the trinocular perspective that is vital. There is no objective criterion for deciding how much alike two phenomena must be for us to call them by the same name: in the last resort questions such as "Is there a passive in that language?" or "How do we recognize the Subject in this language?" are questions about whether to transfer labels in comparing one language with another. There is nothing wrong with making predictions about one language on the basis of what is known about others; this is a normal way of proceeding. But one has to guard against foisting the categories along with the labels. 

The systemic approach would be, rather, to ask a question such as "Is there a system which redistributes the participants into different textual statuses?" (as English Actor, Goal, etc. are redistributed into different patterns of thematic and information structure). If there is, we call it the VOICE system; and then if it sets up some kind of unmarked/ marked opposition, we may call the unmarked term "active" and the marked term "passive". Similarly, instead of "How do we recognize the Subject?" we might ask "Does the grammar incorporate an element having a specific function with regard to validating a proposition?" if so, we justifiably refer to this as the "Subject". All these steps depend on adopting the same 'trinocular' stratal perspective.

Functional Grammar

Functional grammar

1. Defenition 

is realized — is the result of — different clause systems that work continuously and simultaneously, creating four distinct types of meaning. The four metafunctions are called experiential, interpersonal, textual, and logical. 

2. Part of functional grammar

1. The experiential metafunction: 

Clause as representation Metafunctions: 

Ideational = (construes human experience) – Transitivity 
Interpersonal = (enacts human relationships) – Mood 
Textual = (creates discourse) – Theme/Rheme 
Logical = (links between components rather than unit–whole) 

Ideational function Experiential 
(modelling a domain of "knowledge" – construing organic ‘wholes’) 

2. Processes, participants, circumstances.

semantic (role)	process	participant(s)	circumstance
lexicogrammatical (realization)	verbal group	nominal group substantival/adjectival	adverbial group / prepositional phrase

A) Processes 

material (‘doing’, ‘causing')
behavioural (‘acting’)
major clause mental (‘thinking’, ‘sensing’, 'evaluating')
process) types verbal (‘saying’)
relational (‘being’, ‘having’)
existential (‘existing’, ‘appearing’)

B) Material processes 

Associated participants: Actor & Goal 

Actor. the participant always inherent in a material clause. The Actor can be animate (‘action’) or inanimate (‘event’). The process it participates in may or may not extend to affect another participant, the Goal. 

Examples :

Actor Process Goal 
They were making supper. 

Actor Process Circumstance 
The car crashed into a tree 

Actor Process Goal Circumstance 
Ambulance crews, firefighters and police helped to rescue passengers from the water

C) Mental processes 

Associated participants: Senser & Phenomenon 

Phenomenon. Participant role in the transitivity structure of a mental clause: the phenomenon sensed by the Senser. (Senser in bold; Phenomenon in italics.) 

Examples :

She saw them. She saw them leaving the house. 

These people don’t understand functional grammar.

She recognized the dilemma she and every teenager around her found themselves in. 

Relational processes 

• attributive: Associated participants: Carrier & Attribute
• identifying: Associated participants: Token & Value (Identified & Identifier)

A Carrier is construed as being ascribed or attributed to an Attribute: the relation can be interpreted as one of class-membership – the Carrier is construed as a member of the class described by the Attribute. 


Verbal processes 

Associated participants: Sayer and Verbiage (+ Receiver) 
• She told me the story of her life. 
• He couldn't say a word. 

Existential processes 

Associated participant: Existent (+Circumstance) 
1. There is a fly in my soup.

Behavioural processes 

Associated participant: Behaver (+Range) 

1. He was laughing.
2. They hummed a little tune.
3. We were watching the news.

Circumstances 

Location : Temporal (when?) – She’ll arrive on Thursday. 
Spatial (where?) – She lives in Birmingham. 
Extent : Temporal (for how long?) – She has lived there for eight years. 
Spatial (how far?) – It slid halfway over the floor. 
Manner : (means/quality/comparison) (how?) – 
Daddy went off quite happily at 7.40. 
He answered with a smile. 
Cause : Reason (why?) – We have to be there early as it’s Friday. 
Purpose : (what for?) – He popped over for a chat. 
Behalf : (who for?) – He’s doing the shopping for me. 
Contingency : (concession) – Despite his eagerness he’s unlikely to succeed. 
Accompaniment : (who/what with?) – She returned with(out) her gun / with her friend. 
Role : Guise (what as?) – He returned and remained at the hotel as an inoffensive tourist. 
Product : (what into?) – The constable's features broadened into a grin. 
Matter :(what about?) – I'll wager he learns more about you than you about him. 
Angle :(from what point of view?) – To a great mind, nothing is little. 

CIRCUMSTANTIATION 

Each type of circumstance is realized by a particular set of prepositional phrases and/ or adverbial groups; prepositions include: 

Location : 

at, by, on, in, to, towards, from, onto, into, out of, through; above, below, in front of, behind, over, under; after, before, since, ago ['post-position': ten years ago] 

Extent : 

for, along, across, throughout 

Manner : 

by, with; like, unlike, as; in [a ... way/manner/fashion] (Note that certain prepositional phrases which appear to be locative serve as Manner: how did he walk? – he walked on all fours. How did he leave? – He left in a huff.)

Cause : 

for, for the sake of, on behalf of; through, of, because of, as a result of, thanks to, for want of 

Matter : 

about, on, of, regarding, concerning 

Accompaniment : 


with, without; as well as, besides, instead of, except [for] 

Role : 

as, by way of, in the role/ shape/ guise/ form of 


Summary of processes and participants: 

Process type	Associated participant(s)	Example	Other
material	Actor, Goal (Beneficiary)	Stella opened the door	Range Circumstance
behavioural	Behaver	She was smiling.
mental:	Senser,	She didn’t see anyone.
perceptive, cognitive & affective	Phenomenon	She couldn’t understand it. She hated being tricked.
verbal	Sayer, Verbiage (Receiver)	She told the truth.
relational: intensive, circumstantial & possessive	Identifier, Identified Token, Value Carrier, Attribute Possessor, Possessed	Her brother was the host. The silence was threatening The neighbours were at home. They had a big dog.
existential	Existent	There was a madwoman in the attic.

Transformational Generative Grammar

Transformational generative grammar - If we were to attempt to extend phrase structure grammar to cover the entire language directly, we would lose the simplicity of the limited phrase structure grammar and of the transformational development. This approach to syntactic analysis is not appreciable. 

Chomsky in `Syntactic Structures' observes that "notions of phrase structure are quite adequate for a small part of the language and that the rest of the language can be derived by repeated application of a rather simple set of transformations to the strings given by the phrase structure grammar. Thus "Transformational Generative Grammar" was introduced. The name suggests that there are two aspects of this theory. The grammar that it provides is both `transformational' and `generative'. These two aspects are not logically dependent upon each other, though the theory gains plausibility from the interaction of the two.

TRANSFROMATIONAL: "Essentially", transformation is a method of stating how the structures of many sentences in languages can be generated or explained formally as the result of specific transformations applied to certain basic sentence structures.", as R. H. Robins observes in his book "General Linguistics". Further, he says, "These basic sentence types or structures are not necessarily basic or minimal from the point of view of Immediate Constituent Analysis, the transformational syntax presupposes a certain amount of phrase structure grammar of the immediate constituent type to provide the basis of the `kernel' from which transformations start." Thus active sentences are `kernel' sentences whereas passive sentences are the transforms. However, the notion of `kernel' has been abandoned by Chomsky since the publication of his "Aspects of the Theory of  Syntax".

In TG sentence refers to the individual elements of which a language contains an infinite number. Grammar is the concept which refers to finite system which specify and generate these infinite number of sentences. TG has a comprehensive approach as it deals with the language on the syntactic, semantic, and phonological level which three put together represent language in both its structural and functional terms. No other grammar is complete in this sense.

A sentence has three components discussed above. Their function can be exemplified.

(a) Harry loves Mary.

In this sentence three lexical items have been put together. This does not tell us anything

about meaning. The same words can be put into another order.

(b) Mary loves Harry.

(a) and (b) have the same lexical items but different meaning. Similarly the phonological aspects pronunciation, intonation, stress can change the meaning of the structure. Thus syntax combines in semantics and phonological aspects which are integral to language as an integral whole.

[phonology]------[syntax]------[semantics]

The roles of the three components are not equal. The syntax has no input; it generated with rules and lexicon infinite number of sentences. The other two components operate on the structure specified by the syntax assigning further structure of them. Thus we have two aspects of syntactic structure.

Deep structure is the aspect of syntactic structure operated on by semantics for the purpose of semantic interpretation. Surface structure is the aspect of syntactic structure operated on by phonology for the purpose of phonetic interpretation. The surface structure is more immediately obvious and the deep structure takes into consideration the transformation. TG accentuates that the structures relevant for semantic interpretation turn out to be different from those which are relevant for phonological interpretation.

The following example is a simple model of how TG operates.

The boy killed the dog.(surface structure)

The dog killed the boy.  (deep structure)

What Is Adjective?

What is Adjective ?

1.    defenition

adjective is a word which modifies/modify noun. The modifier may come before or after the noun.

a)    Kinds of adjective

1)    Simple adjective     : all adjectives which are originally single words.
2)    Complex adjective  : adjectives which are formed other than the way the original adjective form.

b)    Position of adjective

There are two position of adjective in a sentence, they are before or after a verb. The position of adjective before a noun is called attributive, and the position after a verb is called predicative.

c)    Adjective equivalent
At least there are seven adjective equivalents in which they functioning as to modify noun :

a)    Article
b)    Nouns
c)    Participles and gerunds
d)    Verb
e)    Prepositional phrases
f)    Clause
g)    Adverb
h)    genitives

What Is Noun?

What is Noun ?

1. Defenition

Noun is the things in our environment, like chair, clothes, father, rudy, Nina,etc. The name of city, town, country are also classified as noun, like Siantar, Tarutung,Riau, etc.

In sentence, it is generally positioned as subject and object.

a) Kinds

To understand about noun largerly, we should know first about its kind which consist of four :

1) Common nouns.

It is the usual, familiar, or general things around us.

2) Proper nouns.

It is the noun meaning person’s name,nationality, occupation,a call for someone.

3) Abstract nouns.

Abstract means the name of thing untouchable and unseen-able. So abstract nouns means the name of thing which can’t be seen, touched but we can felt.

4) Collective nouns.

Collective means be in group. Collective nouns mean the group of certain things, whethe it is the group of person, nations, students, animals or etc.

b) Function of noun.

In a sentence, noun can be functioned as : subject of verb, object of verb, object of npreposition, complement of verb, and also it can be in the possesive case.

c) Noun phrase

A group of words which does not have subject and predicate but has a meaningis called phrase. The construction of noun phrase is determined by the noun as the head, and other word such as : preposition, conjunction and other part of speech.

d) clause

A clause is a group of word which has a verb and a subject and has a meaning.